Sniper Bukan Sekadar Jago Tembak

Sniper Bukan Sekadar Jago Tembak
SNIPER: Dari kiri: Barada Wihar Cahya, Briptu Yusuf Bayu, Baratu Dwi Untoro, dan Baratu Septian Rahmad. Foto: DWI AGUS/RADAR JOGJA

Setali tiga uang dirasakan Bharatu Dwi Untoro. Sebagaimana ketugasan dalam operasi, pelatihan sniper sangatlah berat. Meski saat ini persenjataan sudah sangat modern. Didukung kemajuan teknologi. Namun itu bukan berarti seorang sniper hanya mengandalkan kecanggihan senjata. Sebaliknya, sniper dituntut tidak bergantung pada teknologi.

Salah satu latihan terberatnya adalah menelusuri hutan pegunungan. Setiap tim hanya dibekali kompas dan peta kertas. Untuk melacak objek sasaran. Secara manual. Hanya bermodal titik koordinat. Yang ditentukan sang pelatih.

Berlatihnya di Gunung Halimun, Bogor, Jawa Barat. “Saat pelatihan semua wajib manual. Tak boleh pakai peralatan canggih,” kenangnya.

Seluruh materi pelatihan sangatlah besar manfaatnya. Saat diterapkan dalam sebuah operasi. Latihan manual untuk menguatkan daya tahan tubuh selama menjalankan misi. Juga melatih kecermatan.

“Makna latihan itu adalah fokus, kesabaran, dan ketenangan dalam bertindak,” ungkapnya.

Tak kalah penting, koordinasi dengan personel lain. Dalam tim. Terlebih setelah sampai ke titik koordinat yang dituju. Sniper tidak boleh bertindak gegabah. Atau misi batal. Makanya, sniper harus bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Tidak temperamental. Dan harus pandai menjaga emosi. Serta tetap berpegang teguh pada perintah pimpinan.

Dwi merasakan hasil gemblengan di Gunung Halimun saat bertugas di Papua. Dalam sebuah misi, dia berangkat lebih dulu bersama tim sniper. Mendahului pasukan reguler. Tugasnya memastikan jalur yang akan dilewati tim reguler aman.

Tugas lainnya mengawasi target. Di lokasi tertentu. Tim sniper biasanya berangkat dua jam lebih dulu. Bisa lebih awal lagi. Bisa juga enam jam lebih awal. Sebelum keberangkatan tim reguler. “Tergantung misinya,” ungkap Dwi.

Sniper identik dengan penembak runduk dalam operasi militer, misinya pengintaian dan pengamatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News