Soal Bawang Merah, Mentan: Indonesia Mampu Serang Balik dengan Ekspor

 Soal Bawang Merah, Mentan: Indonesia Mampu Serang Balik dengan Ekspor
Mentan Amran bersama petani bawang di Brebes, Jawa Tengah. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BREBES - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut produksi bawang di Brebes, Jawa Tengah, mampu menyerang balik Vietnam, Malaysia, Filipina, dan terutama Thailand. Kata Amran, serangan balik yang dimaksud adalah membalikkan impor menjadi ekspor, khususnya sektor bawang merah.

"Bayangkan, dulu kita ambil bawang dari Thailand, tapi sekarang kita balikan keadaanya menjadi ekspor ke 6 negara. Ini namanya serangan balik dari kita," kata Amran dalam acara Apresiasi dan Singkronisasi Petani Unggul, Petani Makmur, Petani Sejahtera di Alun-alun Brebes, Jawa Tengah, Jumat (29/3).

Amran mengatakan, peningkatan produksi ini merupakan hasil kerja keras petani yang berkolaborasi dengan jajaran pemerintah, termasuk kerja keras Badan Urusan Logistik (Bulog) yang melakukan penyerapan bawang. Brebes sendiri selama ini dikenal sebagai sentra terbesar bawang merah di Indonesia Solok, Tapin, Enrekang, Bima, Lombok Timur dan beberapa daerah lain. Luas areal panen bawang merah di Brebes tercatat bisa mencapai 29.000 - 32.000 hektar dengan angka produksi sekitar 273.000 ton, cukup signifikan memberi andil terhadap total produksi nasional yang mencapai 1,4 juta ton lebih.

Pada 2014 lalu Indonesia masih mengimpor 74.903 ton bawang merah, lalu turun drastis pada 2015 menjadi 17.428 ton, dan pada 2016 pemerintah telah menutup keran impor bawang merah. Tahun 2017 Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan mulai mengekspor bawang merah ke beberapa negara tetangga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka ekspor bawang merah nasional pada 2017 mencapai 7.750 ton atau naik 93,5 persen dibandingkan pada 2016 yang hanya 736 ton.

"Bulog sudah memiliki alat penyimpan canggih cold storage atau CAS (controlled Atmosphere Storage) yang bisa menampung bawang merah sebanyak 260 ton. Alat ini juga memiliki kecanggihan karena mampu menjaga kesegaran bawang sampai 6 bulan," katanya.

Amran mengatakan, penggunaan cold storage adalah solusi permanen yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani bawang di Jawa Tengah. Secara khusus, wilayah Brebes juga sudah ditetapkan sebagai sentra produksi bawang yang mendukung ketahanan pangan nasional.

"Dengan penggunaan cold storage, petani terlindungi dan konsumen terjaga. Nah, untuk pemerintah inflasi tetap terjaga dan keuntungan petani meningkat," katanya.

Dalam Acara ini Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan berbagai bantuan benih padi impara varietas unggul, benih jagung hibrida, bibit ayam lokal pedaging, anak kambing dan bantuan mesin traktor modern.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut produksi bawang di Brebes, Jawa Tengah, mampu menyerang balik Vietnam, Malaysia, Filipina, dan terutama Thailand.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News