Soal Bawang Merah, Mentan: Indonesia Mampu Serang Balik dengan Ekspor

 Soal Bawang Merah, Mentan: Indonesia Mampu Serang Balik dengan Ekspor
Mentan Amran bersama petani bawang di Brebes, Jawa Tengah. Foto: Humas Kementan

Bupati Brebes Idza Priyanti menyampaikan terimakasih atas berbagai bantuan yang diberikan Kementerian Pertanian. Bantuan itu, kata Idza, antara lain berupa dukungan anggaran, perbaikan dan rehabilitasi infrastruktur termasuk bantuan subsidi pupuk, pemasaran dan alsintan.

"Kemudian ada juga kartu tani dan asuransi pertanian. Alhamdullilah berkat bantuan ini, produksi pertanian di Brebes mengalami peningkatan yang sangat besar. Termasuk dengan menggunakan alat penyimoan cold storage," katanya.

Mustofa, salah satu petani bawang setempat menjelaskan bahwa kondisi harga di Brebes, Tegal dan Pemalang cendrung stabil karena hanya naik turun di angka Rp 5.000. Tapi, kondisi itu bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi cuaca.

"Harga Bawang super Rp 35.000. Sedangkan harga sekarang turun menjadi Rp 30.000. Sejauh ini harga sebesar itu cendrung stabil," katanya.

Mustofa menambahkan, peran Bulog sejauh ini juga cukup membantu karena terus menerus melakukan penyerapan. Tak hanya itu, mereka juga dinilai aktif membuka gudang di beberapa Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

"Ini yang kita harapkan. Peran Bulog harus optimal untuk menyerap hasil panen kami sesuai harga yang ditetapkan," tukasnya.

Sekedar diketahui, gudang Bulog ini dibangun dengan anggaran dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 3 miliar. Adapun suhu di dalam mesin CAS dapat menjaga rata-rata 7 derajat celcius. Sementara unsur-unsur penting mampu dikontrol dengan baik.(jpnn)


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut produksi bawang di Brebes, Jawa Tengah, mampu menyerang balik Vietnam, Malaysia, Filipina, dan terutama Thailand.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News