Soal BLT, SBY dan Mega Saling Kritik
Partai Demokrat Birukan Makassar dan Palembang
Senin, 23 Maret 2009 – 08:40 WIB
PALEMBANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat tidak terima, program bantuan langsung tunai (BLT) andalannya dikritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Saat berkampanye di Palembang Minggu (21/3), SBY menjawab kritik presiden kelima RI itu. Program BLT, kata SBY, dikhususkan bagi rakyat miskin yang membutuhkan. "Tidak ada yang salah negara membantu rakyatnya. Undang-undang juga memerintahkan. Agama juga tidak melarang. Program prorakyat ini harus dilanjutkan," kata SBY disambut yel-yel lanjutkan! lanjutkan! dari puluhan ribu simpatisan Demokrat.
Menurut SBY, pemerintah yang dipimpinnya punya segudang program prorakyat. "Tidak benar kalau program prorakyat hanya BLT," kata SBY ketika berkampanye Partai Demokrat di lapangan parkir Stadion Sriwijaya, Palembang, Minggu. Sehari sebelumnya, lokasi yang sama digunakan untuk kampanye Partai Golkar yang dihadiri ketua umumnya, Jusuf Kalla.
Baca Juga:
Kepada puluhan ribu simpatisan yang memenuhi areal kampanye, SBY mengatakan, ada seorang pemimpin yang tidak setuju dengan program membantu rakyat miskin. Bahkan, pemerintah dituding hanya memiliki program BLT. "Memang dulu tidak ada BOS (bantuan operasional sekolah), jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat), PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat), dan BLT. Pemerintahan yang sekarang inilah yang membuat program-program prorakyat tersebut," ujarnya.
Baca Juga:
PALEMBANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat tidak terima, program bantuan langsung tunai (BLT) andalannya
BERITA TERKAIT
- Eko Patrio Disiapkan PAN Jadi Menteri
- Komentar Bang Saleh soal Presidential Club yang Diwacanakan Prabowo
- Habiburokhman: Sukarelawan adalah Bagian Internal TKN Prabowo-Gibran
- 3 Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Minta Eks Bupati Tabalong Maju di Pilgub Kalsel
- Pilkada Jabar 2024, Gerindra Melirik Dedi Mulyadi
- Sikap PDIP Masih Dinanti, Parpol Pendukung Prabowo Dag Dig Dug