Soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI, Ketua KPU NTB Bilang Begini

Soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI, Ketua KPU NTB Bilang Begini
Anggota KPU Kota Bima membuka kotak suara saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat Provinsi NTB di Mataram, NTB, Selasa (5/3/2024). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/Spt)

"Kalau terjadi pergeseran (suara) ada jejak digitalnya, karena aplikasi Sirekap akan merekam semua yang terjadi," ucapnya.

Khuwailid lantas meminta semua pihak, terutama peserta pemilu untuk tidak risau.

"Tidak ada yang tidak terekam di Sirekap karena orang bisa melihat," katanya.

Sebelumnya, anggota KPU RI Idham Holik menegaskan tidak ada penggelembungan terhadap jumlah suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Tidak ada terjadi penggelembungan suara," ujar Idham di Jakarta, Senin (4/3).

Dia mengatakan hal yang tidak akurat justru optical character recognition (OCR) atau teknologi yang mengekstrak teks dari gambar dalam membaca foto formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024.

"Di sini pentingnya peran serta aktif pengakses Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk menyampaikan telah terjadinya ketidakakuratan tersebut," ucapnya.

Idham pun menegaskan Sirekap yang merupakan alat bantu penghitungan suara sudah sesuai dengan rekomendasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) tentang data C Hasil plano yang harus diakurasi.

Ketua KPU Nusa Tenggara Barat (NTB) angkat suara terkait dugaan penggelembungan suara PSI, dia bilang begini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News