Soal Keuangan Syariah, Inggris-Korsel Lewati Indonesia

Sedangkan nilai outstanding atau belum jatuh tempo USD 9,5 miliar.
Besarnya penjualan sukuk menunjukkan bahwa investasi syariah makin diminati. Potensinya masih sangat besar untuk bisa berperan penting dalam pembangunan nasional.
’’Artinya, sekarang kita miliki alternatif-alternatif investasi,’’ lanjut mantan pengusaha mebel itu.
Dia menambahkan, potensi keuangan syariah Indonesia baru dimanfaatkan lima persen.
Angka itu masih sangat jauh bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 30 persen.
Bahkan, Indonesia masih kalah dari Inggris dan Korea Selatan dalam hal keuangan syariah.
Dengan status sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, wajar, Jakarta diproyeksikan menjadi pusat keuangan syariah internasional.
Presiden menambahkan, total penjualan sukuk yang besar itu sebenarnya tidak bisa menjadi tolok ukur keberhasilan.
JAKARTA – Peminat investasi surat berharga syariah negara (SBSN) di Indonesia semakin banyak.
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024