Soal KKB, Begini Pendapat Moeldoko, Boy Rafli, dan 2 Letjen

Soal KKB, Begini Pendapat Moeldoko, Boy Rafli, dan 2 Letjen
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, penanganan masalah Papua perlu dievaluasi, pascapenembakan terhadap Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha.

“Operasi di Papua perlu dievaluasi. Kadang-kadang ada sesuatu yang simpel tapi justru membuat rumit keadaan. Jangan terjebak pada situasi itu, maka harus ada perubahan dan pembenahan,” ujar Moeldoko saat menggelar Rapat Koordinasi Perkembangan Situasi Keamanan Terkini Papua di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (26/4).

Moeldoko dalam siaran pers KSP di Jakarta, Senin, mengucapkan belasungkawa atas gugurnya salah satu putra terbaik bangsa, Kabinda Papua Brigjen IGP Danny Nugraha.

Pada rapat ini, Moeldoko didampingi Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodawardhani mengumpulkan Kementerian/Lembaga terkait mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), hingga Bupati Kabupaten Intan Jaya.

Melalui rapat ini, Moeldoko meminta berbagai masukan untuk mencari solusi terbaik penanganan KKB di Papua.

Kabaintelkam Polri Irjen Paulus Waterpauw pun setuju dengan pernyataan Moeldoko.

Paulus menilai, tatanan sinergitas di lapangan belum padu.

Evaluasi juga sudah dilakukan Kemenko Polhukam. Setelah gugurnya Kabinda Papua Danny Nugraha, Kemenko Polhukam telah menggelar rakor khusus yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD.

Pihak Istana menggelar rapat terkait penanganan KKB di Papua pasca-penembakan terhadap Brigjen IGP Danny Nugraha.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News