Soal Masuknya Kapal Tiongkok, Said Aqil: Mati Membela Tanah Air Termasuk Mati Sahid

Soal Masuknya Kapal Tiongkok, Said Aqil: Mati Membela Tanah Air Termasuk Mati Sahid
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar konferensi pers di kantor pusatnya, Jakarta Pusat, Senin (6/1). Foto: Fathan Sinaga/jpnn.com

Karenanya, NU mendukung sikap tegas Menteri Luar Negeri dan Bakamla, termasuk untuk mengusir dan menenggelamkan kapal-kapal asing yang melakukan aktivitas illegal, unreported, unregulated fishing (IUUF) di seluruh perairan RI. Sikap itu merupakan manifestasi dari ’Archipelagic State Principle’ yang dimandatakan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.

"Karena itu pulau-pulau perbatasan, termasuk yang rawan gejolak di Laut Cina Selatan, tidak boleh lagi disebut sebagai pulau terluar, tetapi terdepan," kata Said.

Menurut Said, ketidaksungguhan pemerintah melaksanakan konsep pembangunan berparadigma maritim, akan membuat Indonesia kehilangan 75 persen potensinya untuk maju dan sejahtera. (tan/jpnn)

VIDEO: Luhut Bela Anak Buah Prabowo

Kepada Tiongkok, Said mendesak agar berhenti melakukan tindakan provokatif atas kedaulatan wilayah perairan RI.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News