Soal Pelaku Penyuntikan Vaksin Kosong, Kombes Yusri: Kita Bisa Bilang Pahlawan, tetapi...
jpnn.com, JAKARTA - Kasus oknum tenaga kesehatan melakukan penyuntikan vaksin kosong saat kegiatan vaksinasi COVID-19 di Sekolah Kristen IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan pahlawan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Namun, jika para tenaga kesehatan lalai dalam bekerja, mereka tetap harus menanggung konsekuensi jika melanggar aturan.
"Kita bisa bilang pahlawan tetapi ada konsekuensi kerja yang harus ditanggung setiap pelanggar, termasuk melanggar ada kode etiknya," kata Yusri di Jakarta, Selasa (10/8).
Polisi telah menetapkan pelaku berinisial EO sebagai tersangka kasus tersebut.
EO merupakan tenaga kesehatan yang tengah menjadi sukarelawan vaksinator.
Yusri pun menyebut EO merupakan tenaga kesehatan yang sudah memiliki klasifikasi sebagai vaksinator Covid-19 dan tenaganya amat dibutuhkan.
"Tetapi yang namanya negara kita negara hukum, apa pun kesalahan di situ, ada aturan yang mengatur," ujar Yusri.
Berikut ini penjelasan Kombes Yusri Yunus soal kasus penyuntikan vaksin kosong di Sekolah Kristen IPEKA Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara.
- Padamkan Kebakaran Kapal di Penjaringan, Gulkarmat Turunkan 12 Branwir & 60 Personel
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar