Soal Presiden 3 Periode, Amien Ungkit Noda Sejarah Soekarno dan Soeharto

Soal Presiden 3 Periode, Amien Ungkit Noda Sejarah Soekarno dan Soeharto
TOKOH REFORMASI: Amien Rais dalam jumpa pers di rumahnya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais mengkritik elite politik yang terus mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengeksekusi wacana penundaan pemilu dan manambah periode jabatan orang nomor satu di Indonesia.

"Jadi, mereka yang menghendaki Pak Jokowi menunda pemilu, apalagi tambah satu periode lagi, itu menurut saya menghina akal cerdas manusia," kata Amien saat mengikuti diskusi daring yang disiarkan YouTube akun Kabar Senator, Senin (14/3).

Dirinya mengingatkan Jokowi agar tidak terperdaya dengan rayuan elite yang mendorong eksekusi wacana penundaan pemilu dan manambah periode jabatan Presiden RI.

Dia kemudian berbicara tentang kepemimpinan Indonesia di bawah Soekarno dan Soeharto yang berlangsung lebih dari dua periode.

Presiden pertama dan kedua RI itu kemudian turun dari jabatannya dengan noda yang tercatat di sejarah.

"Lihat Pak Harto kurang apa? Jenderal dengan lima bintang, menguasai seluruh birokrasi, memegang TNI atau ABRI waktu itu, konconya pengusaha, lalu lihat akhirnya, seperti itu," beber Amien.

Mantan Ketua MPR RI itu meminta para elite politik yang masih taat konstitusi, bisa tegas menolak narasi tentang penundaan pemilu dan menambah periode jabatan Presiden RI.

"Kalau diam tanpa melakukan apa pun, sama saja telah melakukan sebuah bunuh diri nasional. Sebab, begitu Pak Jokowi dikasih satu periode lagi, nanti akan begitu seterusnya," ungkap Amien. (ast/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Super Semar

Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais mengkritik elite politik yang terus mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga periode


Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News