Soal Subsidi Mobil Listrik, Syarief Hasan Berkomentar Begini, Tegas
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syariefuddin Hasan merespons soal subsidi mobil listrik yang menuai pro dan kontra di masyarakat belakangan ini.
Menurut dia, subsidi kendaraan listrik itu tidak harus disegerakan. Sebab, di luar persoalan tersebut masih ada masalah, salah satunya kesejahteraan masyarakat yang sangat berat.
Dia menyebut, sebelum memberikan subsidi mobil listrik seharusnya pemerintah menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran terlebih dulu.
Bukan malah mendahulukan subsidi mobil listrik, tetapi kesejahteraan rakyatnya memprihatikan.
Pria yang akrab disapa Syarief Hasan itu mengakui subsidi mobil listrik adalah upaya yang bagus untuk memajukan dunia transportasi.
Dia mengatakan ada beberapa negara lain yang memberikan subsidi serupa. Namun, negara tersebut rata-rata telah memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya.
Sementara di Indonesia, kesejahteraan masih menjadi mimpi, disaat kemiskinan, dan pengangguran masih tinggi.
"Subsidi mobil listrik hanya bersifat pelengkap, kami memiliki persoalan yang lebih substantif, yaitu masalah kesejahteraan. Kalau kesejahteraan, sudah tercapai maka subsidi mobil listrik yang sifatnya pelengkap, itu juga baik," kata dia seusai hadir dan menjadi penguji eksternal pada sidang terbuka Promosi Doktor, Program Studi Administrasi Publik, Muh. Ikramullah Akmal Universitas Hasanuddin Makasar.
Wakil Ketua MPR Syariefuddin Hasan merespons soal subsidi mobil listrik yang menuai pro dan kontra di masyarakat belakangan ini.
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini
- Punya Desain Trendi, Mobil Listrik Terbaru Neta Dijual dengan Harga Terjangkau
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Neta V-II Siap Didistribusikan Pada Juni 2024
- Wuling Berkontribusi 64 Persen dari Penjualan Mobil Listrik di Indonesia