Soal Terapi Plasma, Begini Permintaan Jenderal Andika Kepada Seluruh Kepala Rumah Sakit TNI AD

Soal Terapi Plasma, Begini Permintaan Jenderal Andika Kepada Seluruh Kepala Rumah Sakit TNI AD
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Foto: ANTARA/HO
"Lab PCR itu akan menggunakan ekstraksi RNA Robotic atau dengan komputer, sehingga kebutuhan analisnya akan lebih sedikit,” kata Andika.

Kasad menambahkan, pengadaan lab PCR tersebut tidak akan mengganggu ruangan atau gedung yang ada, karena diperlukan bangunan baru dengan kriteria bio safety level 3 (BSL-3).

Andika mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya dari Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat, Mayjen TNI Mohammad Munib, Kepala Rumah Sakit bersedia menyediakan tanah seluas 5x10 meter, untuk diratakan dan pembangunannya akan disupervisi oleh Kakesdam. Lalu terkait desain gedung, akan dibuat oleh Pusat Zeni AD.

“Dari alat yang harus diadakan, kami mencoba mendesain. Ruangan bertekanan negatif beserta saringan (filter) penyerap partikel udara efisiensi tinggi (High Efficiency Particulat Air/ HEPA) cukup di ruangan 3x3 meter. Jika tidak bocor di bagian kanan dan kiri, ada ruang penyekat sehingga pintunya ada dua untuk menahan agar virus tidak keluar,” jelas Andika.
???????
Ia menambahkan, pembangunan laboratorium PCR tersebut juga akan disusul dengan persiapan tenaga analis maupun kepala laboratorium, sehingga semuanya berjalan dengan seimbang.

Kasad berharap kredibilitas seluruh rumah sakit di bawah naungan TNI Angkatan Darat terwujud dengan penyediaan alat dan penanganan yang tepat terhadap pasien COVID-19.

“Pasien sipil maupun pasien TNI AD sama perlakuannya. Ini merupakan networking khusus yang harus dimiliki sehingga harus menjadi prioritas,” tegas Kasad.(Antara/jpnn)

Andika yakin walaupun RSPAD Gatot Subroto tidak terlalu besar, tetapi RSPAD bisa melakukan penanganan yang belum tentu bisa dilakukan rumah sakit lain.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News