Soal Tugas Baru 11 Menteri, Politikus NasDem Kritik Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi NasDem Luthfy A. Mutty melancarkan kritik terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang mengangkat sebelas menteri sebagai petugas penghubung.
Tugas baru bagi sebelas menteri itu ialah menghubungkan Indonesia dengan negara mitra yang ditugaskan. Hal itu bertujuan supaya arus investasi dan perdagangan dengan negara terkait bisa dimaksimalkan.
Selain itu, mereka juga diharapkan melakukan pendekatan yang tepat dengan negara-negara mitra agar menghasilkan investasi baru. Kebijakan ini sebelumnya juga dikritik banyak kalangan karena dianggap akan memperburuk kinerja kementerian yang menerima tugas sebagai penghubung.
"Saya tidak tahu apa alasan presiden menugaskan menteri berdasarkan wilayah kerja. Dari perspektif manajemen pemerintahan, pembagian tugas menteri menurut wilayah itu tidak dikenal. Yang dikenal selama ini adalah pembagian tugas berdasarkan kompartemen. Jadi menteri yang ditunjuk memimpin sebuah kementerian, bertanggung jawab atas seluruh tugas kementeriannya yang berlaku untuk seluruh wilayah," kata Luthfy di Jakarta, Jumat (26/11).
Menurut Luthfy, tugas baru bagi sebelas menteri tersebut seharusnya diemban Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Luthfi menambahkan, selain mendistorsi tugas BKPM, keberadaan menteri penghubung itu juga tumpang tindih dengan upaya merevitalisasi tugas duta besar di negara-negara tersebut. (fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi NasDem Luthfy A. Mutty melancarkan kritik terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang mengangkat sebelas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu