Soal Wacana Amandemen UUD 1945, Hasto PDIP: Kami Slowing Down

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pembahasan terkait amandemen UUD 1945 saat ini bukan prioritas.
Hasto menanggapi sejumlah kelompok masyarakat yang mendukung amandemen konstitusi untuk memperpanjang jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Dia menilai aturan tentang amandemen UUD 1945 sudah jelas.
"Amandemen tidak bisa dilakukan sekelompok masyarakat. Amandemen harus dilakukan MPR RI yang di dalamnya ada DPR dan DPD dengan syarat-syarat persetujuan lebih dari dua per tiga anggota MPR," kata Hasto, Senin (28/3).
Meski begitu, pembahasan mengenai amandemen ini perlu ditunda karena situasi pandemi Covid-19 yang belum selesai.
"Hal-hal yang berkaitan dengan amandemen konstitusi, kami slowing down dulu," katanya.
Dengan begitu, pemerintah dan legislatif bisa berfokus pada penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional yang menjadi prioritas.
Bukan hanya itu, Indonesia juga perlu berfokus pada persoalan dunia seperti konflik Rusia dan Ukraina yang memicu masalah ekonomi global. (mcr9/jpnn)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pembahasan terkait amandemen UUD 1945 bukan menjadi prioritas
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Dea Hardianingsih, Tarmizi Hamdi
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah