Soal Website, KPU Disarankan Berbenah
Salah satu yang paling jelas adalah gambar dan video real time hacking antarnegara.
"Banyak web yang menyediakan ini, salah satunya Kaspersky Lab. Masyarakat yang awam diberikan konten ini dan diarahkan bahwa ini adalah bentuk serangan ke KPU. Bahkan ada yang memberikan gambar billing warnet dan masyarakat percaya,” ungkap Pratama.
Chairman Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) itu menjelaskan, faktor paling utama membuat web KPU down adalah adanya lonjakan kunjungan sehingga server tidak sanggup lagi memproses.
Dia menegaskan hal ini harusnya diantisipasi KPU sejak lama karena sudah terjadi saat pilkada.
“Saya rasa serangan tetap ada walau tidak sebombastis seperti yang beredar di media sosial. Baiknya pengamanan disinergikan dengan pihak seperti BSSN (Badan Sandi dan Siber Nasional) maupun pihak ketiga yang profesional. Kita punya banyak SDM ahli pengamanan ini,” jelasnya.
Pratama melihat KPU tidak banyak belajar dari peristiwa web yang down sebelumnya.
Akibatnya sekarang publik yang bingung karena informasi yang sangat simpang siur. Kerja sama dengan BSSN memang sudah ada walaupun tidak formal.
"BSSN sendiri punya tugas mengamankan infrastruktur penting, salah satunya sistem milik KPU," ungkap dia.
Praktisi keamanan siber Pratama Persadha mengatakan, pascapencoblosan suara pilpres dan pileg, KPU diserang isu penghitungan yang salah dan juga website yang diserang oleh peretas.
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Forum Umat Islam Sragen Imbau Semua Pihak Hormati Putusan MK dan KPU
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi
- Ketua KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Sebagai Calon Terpilih Pilpres 2024
- Ganjar-Mahfud Absen saat KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres