Sodorkan Data, Kapitra PDIP Coba Patahkan Tuntutan KAMI

Sodorkan Data, Kapitra PDIP Coba Patahkan Tuntutan KAMI
Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera bersama Razman Arif Nasution di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (11/10). Fathan Sinaga/JPNN.com

Indonesia, katanya, mengalami pertumbuhan ekonomi (PE) minus 5,32%.

Namun jika dibandingkan dengan Malaysia, PE-nya -17,1%, Filipina -16,5%, dan Singapura -12,6%. 

"Dengan negara sebesar ini dan dengan jumlah penduduk salah satu yang terbanyak di dunia, jelas hal ini patut untuk diapresiasi," tegas mantan pengacara Habib Rizieq Shihab ini.

Menurut Kapitra, bangsa ini harus optimistis karena IMF, Bank Dunia, dan OECD memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh positif pada 2021. 

IMF memprediksi ekonomi indonesia tumbuh 6,1 persen, Bank Dunia 4,8 persen dan OECD memperkirakan naik 5,5 persen.

"Persoalan hukum, jika KAMI benar-benar dapat mendengarkan suara rakyat, jelas tidak tepat sasaran untuk menyasar pemerintah dalam isu hukum," kata pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Dia menambahkan, isu hukum yang sedang bergulir dan menjadi perhatian masyarakat adalah mengenai rancangan undang-undang yang diusulkan DPR dan itu merupakan ranah dari DPR, bukan pemerintah. 

"Ketika pemerintah intervensi dalam kewenangan lembaga lain, maka fungsi pemisahan kekuasaan tidaklah berguna," tandas Kapitra. (fat/jpnn)

Kapitra Ampera berupaya mematahkan sejumlah tuntutan KAMI yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Jokowi.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News