Soesilo Toer, Doktor Pemulung Sampah, Dulu Kaya Raya (4)

Soesilo Toer, Doktor Pemulung Sampah, Dulu Kaya Raya (4)
Soesilo Toer, adik Pramoedya Ananta Toer. Foto: NOOR SYAFAATUL UDHMA/RADAR KUDUS

Di Rusia, kaum lelakinya pekerja keras, perokok, dan peminum. Secara ilmu kesehatan lemah. Makanya cewek Rusia itu suka dengan orang asing bukan Rusia asli. Soes memanfaatkannya sekaligus menjadi kebanggaannya. ”Pram pernah dapat nobel nggak?” dia bertanya kepada wartawan koran ini. ”Baru satu kali kan? Saya malah tiga kali,” katanya.

Nobel yang didapat Soes itu bukan hadiah dari Yayasan Nobel di Swedia. Melainkan noni-noni Belgia, Belanda, dan Belarusia. Soes pernah menjalin hubungan dengan noni-noni itu. ”Nah itu kan Bel Bel Bel semuanya. Makanya jadi Nobel. Belanda, Belgia, dan Belarusia,” katanya lantas tertawa.

Dia pernah pacaran dengan perempuan cantik bernama Baranova Larisa Aleksandrovna. Dia anak raja gypsi Polandia. Soes bahkan memacarinya hingga 9 tahun. Cukup lama. Mengingat dia hampir 11 tahun di Rusia. ”Saya paling lama pacaran sama Baranova. Bahkan ketika pulang dan akhirnya dipenjara saya masih berstatus pacaran,” ungkapnya.

Waktu itu Baranova masih menjadi mahasiswa. Tepatnya mahasiswa kedokteran. Selama menjalin hubungan, keduanya jarang bertengkar. Sempat berniat ingin menikah. Namun karena suatu hal, hubungan keduanya kandas.

Alasan lainnya, kata Soes, Baranova tidak ingin tinggal di Indonesia. ”Ya, tidak jodoh. Jodoh saya malah di Jerman alias Jejer Sleman.” Jawabnya sambil melirik istrinya. Yang dilirik mesam-mesem.

Soes juga menjalin hubungan dengan Baklazanova. Jururawat dari Belarusia. Selain itu, dia sempat memacari perempuan Belgia bernama Hana Von Au. Baklazanova dianggapnya pacar simpanan. Sedangkan pacar insidentalnya banyak. Salah satunya bernama Hana Von Au.

”Kalau pacar insidental saya banyak. Saya nggak inget. Pokoknya kalau butuh teman, saya ke underground (stasiun kereta bawah tanah) aja. Nyari disana. Kalau cocok, ya udah jalan,” kenangnya.

Namun, Soes mengaku paling berkesan berpacaran dengan Baranova. Selain paling lama, dia mengaku memiliki sikap yang baik dan ramah. ”Waktu saya pulang, Baranova saya minta menemani ke lapangan terbang. Tetapi dia menolak. Katanya malu. Akhirnya saya ajak serep saya. Si Baklazanova. Tukang transfusi darah,” katanya lantas tertawa terbahak-bahak.

Soesilo Toer, adik Pramodya Toer, merupakan doktor ekonomi politik yang kini menjadi pemulung sampah, dulu kaya raya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News