Sok Herois Tapi Egois

Sok Herois Tapi Egois
Sok Herois Tapi Egois

Saya membayangkan semua kekuatan elemen bangsa, termasuk kelembagaan yang berperan menyingkapkan kasus itu bagaikan anak-anak sungai yang mengalir dari air di lereng dan kaki bukit, tapi akhirnya bersatu di sungai besar. Sungai inilah yang kemudian mengalir ke kuala tujuan bersama, idaman bersama anak negeri ini.

Sebab jika tidak “menyatu” kita terbayang akan banyak sekali tampil para Rambo atau Bruce Lee. Bukannya mereka hendak mengalahkan musuh, tapi saling bertarung satu sama lain, dan akhirnya satu persatu keok. Pemenang terakhir pun sudah lelah dan letih kehilangan energi, sehingga dengan mudah ditaklukkan oleh sang musuh bersama.

Jika itu yang terjadi, maka pepatah lama “arang habis besi binasa” pun terjadi. Sementara besi yang hendak ditempa menjadi cangkul, atau traktor sebagai metafor tujuan bersama hanya tinggal angan-angan belaka. Kelak generasi mendatangkan pun menertawai kita, dan berkata, “inilah mereka yang sok herois tapi egois.” (*)

ZAMAN Rambo sudah berlalu. Bruce Lee pun tinggal kenangan. Lagipula, manalah mungkin seorang diri belaka melawan dan menaklukkan musuh yang banyak.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News