Sontoloyo, Guru Ngaji yang Cabuli Santri Ini Suka Mengancam, Korbannya 25 Orang

Sontoloyo, Guru Ngaji yang Cabuli Santri Ini Suka Mengancam, Korbannya 25 Orang
Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji (kiri) bersama Kasat Reskrim Kompol Wahyudin Latief menunjukkan barang bukti saat rilis ungkap kasus pencabulan, Jumat (11/6). Foto: Humas Polresta Sidoarjo

jpnn.com, SIDOARJO - Seorang guru mengaji berinisial AH (31) yang ditangkap Satreskrim Polresta Sidoarjo, Jawa Timur mengaku sudah melakukan pencabulan terhadap puluhan santrinya sejak 2016.

Perbuatan itu dilakukan AH di rumahnya yang dijadikan sebagai tempat mengaji di Kelurahan Sidokare, Kecamatan Kota Sidoarjo.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan motif pelaku berbuat cabul semata-mata untuk mencari kepuasan begituan dengan anak di bawah umur.

"Korban berjumlah 25 santri. Mereka berumur mulai lima tahun hingga 14 tahun," kata Kombes Sumardji di Mapolresta Sidoarjo, Jumat (11/6).

Sumardji mengatakan semua santri yang menjadi korban guru ngaji cabul itu adalah anak yatim piatu.

Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Sidoarjo, Surabaya, Kalimantan, Bali, dan Sumatera.

"Dari pengakuan pelaku, waktu kecilnya pernah mendapatkan perlakuan yang sama," ujar Sumardji.

Perwira menengah Polri itu menyebut bahwa pelaku mempunyai kelainan seksual terhadap anak-anak.

Guru ngaji berinisial AH yang cabuli puluhan santrinya ini beri pengakuan mengejutkan kepada polisi, simak...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News