Sopir Angkutan Online Dipukuli, Mobil Dirusak, Ponsel Juga Dirampas

Sopir Angkutan Online Dipukuli, Mobil Dirusak, Ponsel Juga Dirampas
Ilustrasi. Foto: dokumen jpnn

Pihak kepolisian yang mengamankan aksi para sopir terpaksa memberikan tembakan peringatan ke udara untuk menghentikan aksi anarkis itu. Beberapa orang yang dianggap provokator pun diamankan. Sedang sopir angkutan online yang jadi korban langsung meninggalkan lokasi karena ketakutan.

Kapolresta Palembang Kombespol Wahyu Bintono HB mengakui ada segelintir massa yang sempat menghadang angkutan online di jalan. “Tapi sudah diatasi, ada yang diamankan,” katanya. Informasinya, ada enam orang yang diamankan.

Mereka masih dimintai keterangannya. “Belum (tersangka), kan masih diperiksa dulu. Yang penting dari massa sudah ketemu Komisi IV DPRD Sumsel. Akan ada pertemuan selanjutnya,” beber Kapolresta.

Diharapkan ada solusi terbaik ke depan sehingga persoalan ini tidak memanas kembali. Anggota Polresta dan jajaran sudah diminta untuk mencegah aksi sweeping di jalanan.

Terkait penganiayaan terhadap sopir angkutan online di wilayah Tangga Buntung, Wahyu mengatakan masih mendalami itu.

“Kami akan minta personel patroli dan monitoring untuk mencegaj aksi anarkis lain,” tegasnya. Secara umum, kondisi saat ini sudah kondusif. Para sopir angkutan konvensional juga telah diimbau untuk tertib dalam menyampaikan aspirasi mereka.

Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Raden Slamet Santoso menyesalkan terjadinya aksi sweeping dan anarkis segelintir oknum sopir angkutan terhadap angkutan online dan sopirnya.

“Seharusnya tidak boleh terjadi. Para pendemo itu juga tidak ada izin dalam aksi mereka ke DPRD Sumsel,” bebernya.

Seorang sopir angkutan online jadi korban aksi anarkis para sopir angkutan konvensional yang mengelar demo sekaligus sweeping, Senin (21/8) kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News