Soroti Dana Awal Kampanye Timnas AMIN Hanya Rp 1 M, Advokat LISAN Merespons Begini
Melihat catatan pemilihan gubernur DKI 2017 lalu, Hendarsam menjelaskan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghabiskan dana lebih dari Rp 50 miliar.
“Sulit dipahami bila dana kampanye untuk tingkat gubernur provinsi jauh lebih tinggi dari kontestasi tertinggi di Indonesia, yaitu pemilihan presiden dan wakilnya,” jelas Hendarsam.
Namun, Hendarsam juga menjelaskan, bahwa dana besar saat 2017 lalu memang dana kampanye yang dihabiskan hingga final.
Ia lalu menegaskan, mengapa pasangan AMIN tidak transparan saja dari pelaporan dana awal kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), bahwa dana tersebut akan berkembang ke depannya.
“Bukannya Anies sendiri yang ketika 2017 menjelaskan pentingnya transparansi dan good governance ketika melaporkan biaya akhir kampanye Pilgub DKI Jakarta? Kami menduga adanya upaya manipulasi data dari pasangan AMIN kepada masyarakat Indonesia,” ujar Hendarsam.
Hendarsam menilai bahwa dana yang seakan rendah ini, seolah-olah menjadi upaya untuk merebut simpati masyarakat.
Namun, berpotensi menjadi bumerang bila dibenturkan dengan pentingnya integritas.
“Kalau dari awal saja sudah tidak transparan, bagaimana nanti ketika sudah menjabat sebagai Presiden. Mari kita cermati sama-sama, agar bangsa ini kelak akan dipimpin oleh seseorang yang berintegritas tinggi dan tidak manipulatif terhadap bangsanya sendiri,” tutup Hendarsam.(ray/jpnn)
Anggota Advokat Lingkar Nusantara (LISAN) M Fikri Thamrin menilai dana kampanye paslon Amin sebesar Rp 1 miliar kontras dengan kenyataan di lapangan.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Fahri Bachmid Dinilai Tepat Pimpin PBB dan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- Tegas, Demokrat Tidak Akan Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI
- Zulhas Sebut Kemenangan Prabowo-Gibran Bukan Didasari Bansos, PDIP Singgung Putusan MK
- Zulhas Sebut Prabowo-Gibran Dipilih karena Dicintai Rakyat, Bukan Bansos
- Gerindra Respons Pernyataan Ganjar Pranowo soal Politik Akomodasi
- Habiburokhman Gerindra: Kalau Itu Pilihan Pak Ganjar, Kami Tidak Akan Menghalangi