Soroti Kemenangan Prabowo, Media Asing Khawatir soal Demokrasi di Bawah Si Gemoy

Soroti Kemenangan Prabowo, Media Asing Khawatir soal Demokrasi di Bawah Si Gemoy
Judul pemberitaan tentang Prabowo Subianto di The Economist. Foto: tangkapan layar The Economist

“Akan ada sebagian besar masyarakat yang melihatnya sebagai pemilu yang tidak sah,” tuturnya.

Gema soal Prabowo memimpin hasil quick count juga sampai Washington. Laman The Washington Post menjuduli salah satu beritanya dengan Prabowo, accused of rights abuses, claims victory in Indonesia election (Prabowo, yang dituduh melakukan kejahatan hak asasi manusia, mengeklaim kemenangan dalam pemilu Indonesia).

Dalam berita itu, The Washington Post mengutip Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid yang mengkhawatirkan kebebasan sipil di bawah kepemimpinan Prabowo.

“Kita harus siap menghadapi menyusutnya ruang sipil,” ujar Usman.

Pegiat hak asasi manusia (HAM) itu mencemaskan masa depan demokrasi Indonsia di masa pemerintahan baru mendatang.

“Kita harus siap menghadapi kemerosotan demokrasi di Indonesia,” ucapnya.

Adapun dari Singapura, laman The Straits Times memajang berita berjudul Prabowo on track to becoming Indonesia’s next president, with three-quarters of sample votes counted (Prabowo di jalur tepat untuk menjadi presiden Indonesia selanjutnya , dengan tiga perempat sampal suara telah dihitung).

Laman Channel News Asia (CNA) di Singapura juga mengangkat soal Prabowo yang memimpin hitung cepat.

Banyak media mancanegara mengkhawatirkan masa depan Indonesia setelah Prabowo - Gibran memimpin perolehan suara berdasar quick count.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News