Sosialisasi Literasi Digital Lewat Safari Ramadan, Asyik Juga

Sosialisasi Literasi Digital Lewat Safari Ramadan, Asyik Juga
Kemenkominfo berkolaborasi dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi literasi digital melalui kegiatan safari Ramadan. Foto dok. Kemenkominfo

Tidak hanya itu, Bambang juga menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menangkal peredaran berita bohong.

Setiap individu tidak hanya dituntut kreatif, tetapi juga dapat memiliki skill untuk membedakan berita asli dan berita bohong. 

"Penting untuk saring sebelum sharing dalam kehidupan bermedia sosial," ujar Bambang.

Anggota Pandu Digital Wilayah NTB, Lalu Muhammad Fauzan mengatakan setiap orang dapat berperan menjadi Pandu Digital, hal tersebut dapat dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu dalam tingkat rumah tangga.

Menjadi seorang pandu digital berarti menjadi orang yang memahami penggunaan teknologi digital dan dapat menyebarkan ilmunya kepada orang lain, seperti bagaimana menghentikan hoaks, disinfomasi, dan penipuan.

"Kemenkominfo berharap bahwa ibu-ibu bisa meningkatkan literasi digital paling tidak kepada anggota keluarganya,” jelas Fauzan.

Dia menambahkan Pandu Digital memiliki program untuk mendampingi masyarakat agar usaha yang dijalankan dapat berkembang. Untuk bisa berkembang, dibutuhkan upaya-upaya agar usaha tersebut lebih maju lagi. 

Salah satu fokus utama dari kampus UNU dan Pandu Digital adalah bagaimana agar usaha berjualan menggunakan teknologi digital semakin maju.  

Kemenkominfo mengganggu sejumlah institusi melakukan sosialisasi literasi digital lewat safari Ramadan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News