Sosok Almarhum Parlin Siagian di Mata Legenda PSMS Tumsila

Sosok Almarhum Parlin Siagian di Mata Legenda PSMS Tumsila
Dari kiri : Parlin Siagian, Nobon Kayamuddin, Tumsila. Foto : dok pri untuk pojoksatu

Satu kenangan yang sulit dilupakan Tumsila sepanjang karirnya di sepak bola bersama Parlin adalah pada tahun 1972. Saat itu, keduanya membela PSMS di ajang Soeharto Cup di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Di mana PSMS masuk empat besar, bersama tiga klub kuat lainnya yaitu Persija, Persebaya dan PSM Makassar.

“Satu gol yang saya buat di ajang itu tidak akan saya lupakan, dan itu umpan dari Parlin,” tegasnya.

Tumsila menceritakan pada laga penentuan, PSMS menghadapi Persebaya. Jika kalah waktu itu, maka yang akan jadi juara Persija. Pertandingan berjalan sengit sejak awal, meski Persebaya tidak ada peluang juara.

“Saat babak pertama kita kebobolan lebih dulu 0-1. Lalu kita bisa balas jadi 1-1. Dan tak lama kami kebobolan lagi jadi 1-2. Saat itu, bendera Persija berkibar di stadion pertanda mereka akan juara. Tetapi kami berhasil menyamakan lewat gol almarhum Wibisono jadi 2-2. Babak kedua kita ketinggalan lagi 2-3,” kenangnya.

Dan, momen emas yang sulit dilupakan Tumsila adalah 15 menit sebelum pertandingan akhir. Dia melihat Parlin berlari dari kiri lalu melewati empat pemain lawan.

“Saya lihat pergerakannya, lalu saya maju ke mulut gawang lawan. Parlin langsung tahu posisi saya, dia kasih operan ke saya dan saya langsung buat gol. Pertandingan jadi seri 3-3. Dan kami tidak jadi kalah, kami langsung juara. Karena kami seri sudah juara, tetapi kalau kalah Persija yang juara. Itulah PSMS juara Soeharto Cup pertama,” tuturnya.

Kenangan itu sulit baginya dilupakan. “Kenang-kenangan buat saya. Gol yang tidak bisa saya lupakan dari umpan Parlin. Parlin itu gigih, kalau bola sudah sama dia, susah lawan merebut dari kakinya. Dia bawa bola bagus. Dia bisa melewati dua sampai tiga pemain,” sebutnya.

“Dia sebagai pemain memiliki fanatisme yang tinggi terhadap PSMS. Serius, dan enggak pernah takut. Karena kami anak Medan. Semoga apa yang ada di Parlin selama jadi pemain bisa dicontoh pemain muda sekarang, bagaimana gigihnya dia, semangatnya dia, di lapangan selalu 100 persen,” jelasnya.

Kepergian legenda PSMS Medan Parlin Siagian pada , Senin (16/11/2020) siang, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat dan sahabatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News