Sosok Ridwan Saidi di Mata Didik J Rachbini

jpnn.com, JAKARTA - Mendiang Ridwan Saidi dikenang sebagai sosok budayawan, politisi, sejarawan, dan aktivis yang kritis tetapi santun dalam menyampaikan masukan kepada pemerintah.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini mengenang budayawan Betawi Ridwan Saidi yang meninggal dunia pada Minggu pagi (25/12) setelah dirawat di RSPI Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.
"Orangnya egaliter, gaya bicaranya berintonasi kuat tetapi sangat humoris sambil mengejek apa dan siapa yang dikritiknya," kata Didik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Menurut Didik, Ridwan Saidi juga merupakan sosok yang vokal semasa menjadi wakil rakyat di Senayan.
Namun, kritik budayawan itu sebagai anggota DPR lebih lunak sehingga tidak pernah sedikit pun ada indikasi akan ditangkap oleh rezim masa itu.
Menurut Didik, ketika itu oposisi tidak begitu berarti di tengah kekuatan politik otoriter. Walakin, kritik-kritik yang dilontarkan memberi pelajaran bahwa dalam demokrasi harus ada suara lain yang berbeda dan mungkin bisa menjadi alternatif.
"Simbol kritik yang menggema secara nasional itu ada pada figur Ridwan Saidi," lanjutnya.
Didik juga menilai Ridwan Saidi tidak pernah menyesal berada di luar lingkaran kekuasaan karena sikap kritisnya.
Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini mengenang budayawan Betawi Ridwan Saidi yang meninggal pada Minggu pagi (25/12).
- Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Mona Ratuliu Sempat Wudu Ingin Salat Malam
- Seorang Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu, Menhut: Utamakan Keselamatan
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Anak Tembak Ibu Kandung Pakai Senpi Milik Ayahnya
- Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia di Atas Panggung saat Sambutan
- Ungkap Permintaan Terakhir Ricky Siahaan Sebelum Meninggal, Edy Khemod Persilakan Peziarah Piknik