Sri Lanka Usut Dugaan Konspirasi terkait Serangan Antimuslim

Sri Lanka Usut Dugaan Konspirasi terkait Serangan Antimuslim
Tentara Sri Lanka mengecek bekas lokasi kerusuhan antara umat Buddha dan Islam di Kota Kandy. Foto: AP

Mereka juga tengah menyelidiki kemungkinan ada peran dan pendanaan dari pihak asing. Tiga di antara sepuluh dalang utama itu berasal dari Kandy dan sisanya dari luar distrik.

Jam malam yang sebelumnya dicabut kembali diberlakukan di Kandy. Yaitu, mulai Jumat pukul 20.00 sampai pukul 05.00 kemarin. Hanya turis asing yang boleh berkeliaran. Itu pun, mereka harus membawa serta paspornya.

Daily Mirror mengungkapkan bahwa para pemimpin partai politik yang memiliki kursi di parlemen berencana berkunjung ke Kandy untuk melihat dengan mata kepala mereka sendiri efek kerusuhan.

Jumat mantan Presiden Mahinda Rajapaksa lebih dulu datang. Dia bertemu dengan para pemuka agama Buddha, Hindu, dan Islam. Mereka berkumpul untuk mendiskusikan cara mengembalikan kedamaian di distrik yang menjadi jujukan wisatawan itu.

Pemerintah Sri Lanka juga telah menerjunkan orang ke Kandy untuk menganalisis kerusakan di Kandy. Mereka akan merumuskan pemberian kompensasi kepada para korban. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga akan menggelar rapat khusus untuk membahas masalah di Kandy.

Sementara itu, di Kolombo toko-toko milik warga muslim tutup sebagai bagian dari protes atas apa yang terjadi di Kandy. Jumat massa yang terdiri atas para aktivis HAM, warga muslim, dan para biksu Buddha juga turun ke jalan untuk menentang aksi kekerasan.

Tak semua umat Buddha membenci warga muslim. Pada saat salat Jumat, belasan biksu Buddha datang untuk memberikan dukungan dan membantu persiapan ibadah. (sha/c10/dos)


Pemerintah Sri Lanka berupaya keras menangani serangan antimuslim di Distrik Kandy yang pecah sejak Senin (5/3) lalu


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News