Sri Mulyani: Robot Hapus 59 Juta Pekerjaan Manusia

Sri Mulyani: Robot Hapus 59 Juta Pekerjaan Manusia
Menkeu Sri Mulyani saat jadi keynote speaker di diskusi publik Hardiknas. Foto: Humas Kemenriatekdikti

jpnn.com, PONTIANAK - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, era industri generasi keempat atau revolusi industri 4.0, berdampak pada pergeseran tren dunia dari sektor manufaktur ke sektor jasa. Kondisi ini menjadi tantangan Indonesia, termasuk akademisi maupun mahasiswa.

“Sebab direvolusi ke 4.0 ini segala hal atau pekerjaan tidak lagi bergantung kepada tenaga manusia, tapi sudah menggunakan teknologi mesin, misalnya saja robot,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam orasinya saat menghadiri Dies Natalis ke 59 Untan di Auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jumat (12/5).

Menurutnya, revolusi 4.0 dampak dua sisi, yaitu positif dan negatif. Segi positifnya, produktivitas dan kreativitas akan mengalami peningkatan dengan berbagai macam inovasi. “Bahkan ada pula prediksi bahwa robot akan menghapuskan lebih dari 59 juta pekerjaan di dunia,” ungkapnya.

Yang menjadi persoalan kata Sri, bagi penduduk yang mengenyam pendidikan dengan harapan untuk memperoleh pekerjaan lebih mudah. “Oleh karena itu, kita sudah harus investasi, yang tujuannya bukan untuk saat sekarang tapi kedepan,” katanya.

Kendati teknologi mesin sudah semakin canggih dan robot dapat melakukan segala hal, akan tetapi ada hal di manusia yang tidak bisa tergantikan. Yaitu perasaan dan empati, karena sifatnya yang kemanusiaan. “Robot bisa menggantikan otak, tapi tidak hati manusia,” sebutnya.

Menghadapi era digital yang pesat, ada tiga hal yang perlu ditekankan negara maju dan berkembang. Yakni terkait kurikulum change. Terutama kemampuan dari sisi matematika, bahasa, termasuk memahami bahasa komputer. Lalu kemampuan untuk merasa. “Karena ini yang tidak dapat tergantikan oleh robot,” jelasanya.

Dalam hal ini Sri meminta seluruh akademisi juga mulai berorientasi terhadap kurikulum, temasuk dalam mengajar setiap harinya. “Seperti berinteraksi itu perlu kontennya terus berantisipasi terhadap perubahan terjadi,” pungkas Sri Mulyani. (nov/arm)


Menkeu Sri Mulyani mengatakan, Indonesia harus siap menghadapi Revolusi Industri 4.0, terutama pergeseran sektor manufaktur ke jasa.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News