Sri Mulyani Sebut Tekanan Geopolitik Sangat Sulit Diprediksi, Indonesia Aman?
Menurutnya, apabila badan atau fondasi pemulihan Amerika Serikat belum kuat maka langkah The Fed yang awalnya ditujukan untuk menekan laju inflasi justru membuat pertumbuhan ekonominya tertahan.
“Bisa saja badannya tidak kuat, yang mau dihajar inflasi yang kena growth-nya duluan. We never know apa yang akan terjadi tergantung data ke depan. Tapi apapun itu harus kita antisipasi. The same thing di Eropa,” jelasnya.
Oleh karena itu, menurutnya, tidak akan ada yang pernah tahu situasi yang akan terjadi ke depan sehingga saat ini data menjadi aspek penting dalam melihat potensi di masa depan dan mengantisipasi spillover effect dari kebijakan negara maju.
“Itu yang harus kita hadapi yaitu spillover dari ekonomi maupun kebijakan negara-negara yang mereka adopsi,” tegas Sri Mulyani. (antara/jpnn)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan tekanan geopolitik termasuk perang merupakan situasi yang sangat sulit diprediksi.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah