Sri Mulyani Tak Tinggal Diam Melihat Nasib PKL Alun-Alun Klaten

Sri Mulyani Tak Tinggal Diam Melihat Nasib PKL Alun-Alun Klaten
Bupati Klaten Sri Mulyani saat menyerahkan bantuan bagi PKL yang berjualan di Alun-alun Klaten dan sekitarnya secara simbolis di Pendapa Pemkab Klaten. Foto: ANGGA PURENDA/RADAR SOLO

jpnn.com, KLATEN - Para pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di Alun-Alun Klaten, Jawa Tengah mengeluh.

Sudah 16 hari mereka tak punya pemasukan. Itu lantaran mereka harus tutup selama 24 jam penuh untuk mengikuti peraturan PPKM Darurat dari 3-20 Juli.

Pemkab Klaten tak mau tinggal diam, segera menggelontorkan bantuan 365 paket sembako bagi PKL di Alun-alun Klaten dan sekitarnya.

Secara simbolis bantuan itu diberikan kepada perwakilan PKL Alun-alun Klaten, Nasir, 37, yang sudah tujuh tahun berjualan mainan di pusat kota tersebut.

Dia mengharapkan solusi jika nantinya PPKM Darurat diperpanjang hingga akhir Juli ini.

“Baik siang maupun malam tidak boleh berjualan sama sekali sejak 3 Juli 2021 itu. Semua PKL tanpa kecuali. Jadi saat ini hanya bisa mengandalkan tabungan yang semakin menipis dan bantuan dari kanan kiri tetangga,” ucap Nasir saat ditemui usai mendapatkan bantuan paket sembako di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (19/7).

Nasir mengungkapkan, jika ratusan PKL yang selama ini mengandalkan dari berjualan di Alun-Alun Klaten kondisinya tak jauh berbeda dengan dirinya. Apalagi harus kehilangan pendapatan sehari-hari selama PPKM Darurat berlangsung.

Seperti Nasir sendiri sebenarnya bisa mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 150.000 per hari.

Sudah 16 hari PKL Alun-Alun Klaten tak berjualan. Tabungan menipis, tetapi anak-anak perlu biaya sekolah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News