Sri Pantau Kasus Anas, Bero Ngefans Jokowi

Sri Pantau Kasus Anas, Bero Ngefans Jokowi
Guyub Rukun: Wartawan Jawa Pos Ridlwan Habib (paling kiri) bersama masyarakat Jawa di kampung Taman CL, Lahad Datu, Sabah. Urut dari kiri Suraji, Alia anak Suraji, Sri Endang, Adib, Setia Utama, Thohir, Edi, dan Bero. foto Jawa Pos photo.
Satu per satu warga di permukiman itu keluar dari rumah dan mengerubungi saya. Mereka lalu menjabat tangan saya, seolah bertemu dengan saudara sendiri dari Jawa.

"Kapan tekane, Mas (kapan datang, Mas)?" ujar Setio Utomo, 47, suami Sri yang dipercaya sebagai "sesepuh" kompleks itu.

Kampung Taman CL cukup jauh dari pusat Kota Lahad Datu. Sekitar 8 kilometer sebelah selatan rumah sakit kota tersebut. Kampung itu juga tidak berada di pinggir jalan utama, melainkan masih harus masuk sekitar 1 kilometer dengan kondisi jalan yang rusak.

Rumah-rumah penduduk di kompleks itu khas Sabah, bertangga dan berimpitan. Namun, nuansa kampung Jawa cukup tampak dari penampilannya. Misalnya, di depan sebuah rumah warga ada rombong bakso bertulisan "Bakso Sedap Nian".

PERANTAU dari Jawa di Lahad Datu, Sabah, Malaysia, tetap mempertahankan budaya dan tradisi. Prinsip mangan ora mangan ngumpul masih dipegang teguh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News