Srikandi Ganjar Ajak Generasi Muda Membuat Kuliner Khas Simalungun

jpnn.com, SIMALUNGUN - Sukarelawan Srikandi Ganjar Sumatera Utara (Sumut) kembali mengadakan kegiatan yang bertujuan memberdayakan kalangan perempuan milenial di Sumut.
Para pendukung Ganjar Pranowo itu membuka kelas pelatihan memasak makanan adat khas Simalungun, Dayok Nabinatur. Kegiatan tersebut dilangsungkan di daerah Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Pengurus Srikandi Ganjar Sumut, Bina Safrina menjelaskan kegiatan itu bertujuan untuk melestarikan kuliner yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Simalungun tersebut.
Dia berharap agar pelatihan ini bisa menjadi modal untuk mewarisi keterampilan membuat makanan adat Dayok Nabinatur kepada generasi muda Simalungun yang belum tahu cara membuatnya.
"Supaya milenial-milenial di Simalungun ini lebih mengedepankan masakan daerah. Juga beberapa milenial itu kan sudah keluar dari daerah, tapi setelah keluar dari daerah, mereka tetap tahu cara masaknya," kata Bina.
Perempuan milenial tersebut menuturkan, Dayok Nabinatur memiliki nilai sejarah dan filosofi tersendiri bagi masyarakat Simalungun. Sebab, dahulu kuliner ini hanya dihidangkan untuk kalangan raja dan kaum bangsawan.
Namun, dia melanjutkan, Dayok Nabinatur kini menjadi makanan yang biasa dihidangkan pada saat acara-acara adat dan pesta masyarakat Simalungun.
"Makanan ini sudah dibuat dari nenek moyang terdahulu. Filosofinya itu ayam yang dipotongnya lengkap, dimasak dengan lengkap ada kepalanya, paha, dada, hingga kakinya itu semua dimasak," ujar Bina.
Sukarelawan Srikandi Ganjar mengadakan pelatihan membuat kuliner khas Simalungun bersama anak muda setempat.
- Generasi Muda Melawan Tekanan Sosial Dalam Drama Musikal Unravelled
- Bogor Food Festival Hadirkan Jajanan Nusantara di Lippo Plaza Ekalokasari
- Pencinta Pedas Wajib Coba 3 Menu Spesial Ini di Sambal Bakar Indonesia
- Jasaraharja Putera Gelar Literasi Keuangan di UIN Suska Pekanbaru
- Perempuan Berkarya Lintas Generasi Gelorakan Semangat Kartini Lewat Aksi Nyata
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa