SSJ 100 Bisa Senasib Tu-144, Ditarik dari Pasar

SSJ 100 Bisa Senasib Tu-144, Ditarik dari Pasar
SSJ 100 Bisa Senasib Tu-144, Ditarik dari Pasar
Tapi, dengan harga lebih rendah sekalipun, penjualan SSJ 100 hingga sekarang boleh dibilang masih seret. Sebelum insiden di Gunung Salak, Sukhoi mengaku menerima 168 order. Namun, baru dua maskapai saja yang sudah mengoperasikan SSJ 100, itu pun total hanya tujuh pesawat.

Enam di antaranya oleh Aeroflot, maskapai pelat merah Rusia, satunya lagi oleh Armavia, airline Armenia. Aeroflot mengoperasikan SSJ 100 untuk rute dari Moskow (ibu kota Rusia) ke St Petersburg, Minsk (ibu kota Belarusia), dan Nizhny Novgorod (kota terbesar kelima di Rusia) pulang-pergi. Adapun Armavia menerbangkan SSJ untuk rute antara Yerevan (ibu kota Armenia) ke Moskow bolak-balik.

Memang, menyusul kecelakaan Rabu lalu, belum ada pesanan yang dibatalkan, termasuk dari dua maskapai Indonesia, Kartika Airlines dan Sky Aviation, yang seperti dilansir Reuters, memilih menunggu hasil penyelidikan. Aeroflot dan Armavia juga tak menghentikan operasi SSJ 100. Tapi, tetap saja insiden maut itu bakal berdampak.

"Kalau penyebabnya kesalahan pilot, mungkin reputasi SSJ 100 bakal cepat pulih. Tapi, kalau gangguan teknis yang menjadi penyebab, dampaknya bisa jangka panjang," ucap Tom Chrszcz dari lembaga pemeringkat perusahaan Fitch Rating Agency seperti dikutip Moscow Times. 

PENYEBAB jatuhnya Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) di tebing Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu lalu (9/5) memang masih misterius. Tapi, dari Rusia mulai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News