Stabilkan Harga, Kementan Masifkan Gerakan Serap Gabah Petani di Jabar

Stabilkan Harga, Kementan Masifkan Gerakan Serap Gabah Petani di Jabar
Rapat koordinasi Gerakan Serap Gabah Petani di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (6/4). Foto: Kementerian Pertanian

jpnn.com, INDRAMAYU - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan gerakan serap gabah petani di seluruh Indonesia, salah satunya wilayah pantura Provinsi Jawa Barat.

Di Jabar sendiri ada beberapa wilayah yang menjadi sentra produksi padi nasional. Di antaranya Kabupaten Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, dan Cirebon.

Gerakan serap gabah petani merupakan upaya jitu pemerintah untuk menstabilkan harga gabah petani yang mengalami penurunan akibat masa panen raya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Takmid menyatakan intervensi pemerintah melalui Kementan dengan membentuk tim terpadu Gerakan Serap Gabah Petani (GSGP).

Hal itu dilakukan sebagai upaya nyata membantu petani pada masa panen raya sehingga mereka mendapatkan harga beli gabah yang menguntungkan, yakni minimal sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 4.200 per kg.

Pada April-Mei 2021 terjadi puncak panen raya padi di Kabupaten Indramayu dengan luas panen mencapai 58.533 hektar dengan produksi 373.442 gabah kering giling (GKG) atau setara 214.542 ton beras.

“Alhamdulillah dengan bantuan Kementan, terjadi kesepakatan serap gabah yang dilakukan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling, red) dan Bulog menyerap gabah petani sebesar 35.764 gabah kering giling,"  kata Takmid saat rapat koordinasi Gerakan Serap Gabah Petani di Indramayu, Selasa (6/4).

Takmid menilai dengan adanya komitmen bersama kesangguan serap gabah ini, dipastikan harga gabah pada masa panen raya stabil sesuai dengan HPP dan petani pun gembira.

Kementerian Pertanian (Kementa) terus melakukan gerakan serap gabah petani di seluruh Indonesia, salah satunya wilayah pantura Provinsi Jawa Barat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News