Stafsus Presiden: Kultur Individualisme Memecah Belah Bangsa

Stafsus Presiden: Kultur Individualisme Memecah Belah Bangsa
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, BATAM - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono menghadiri acara pelantikan pengurus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kepulauan Riau di pulau Batam, Minggu (10/9).

Pada kesempatan tersebut Diaz menekankan bahwa partai politik memainkan peran untuk selalu mengingatkan kadernya tentang prinsip-prinsip Pancasila sebagai upaya menjaga nasionalisme.

Dalam pembekalannya, Diaz menyampaikan bahwa dunia sedang tergerus oleh kultur individualisme yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila, yaitu gotong royong.

“Dahulu rakyat berkumpul di alun-alun untuk berinteraksi secara langsung, sekarang mulai berkurang karena adanya teknologi. Sementara gejala intoleransi merebak dimana-mana, musala dibakar, gereja dibakar, wihara dibakar. Indonesia tidak bisa seperti ini,” ucapnya kepada para hadirin.

Menurut Diaz, kultur individualisme ini tidak boleh memecah belah bangsa Indonesia. Karena bagaimana pun gotong royong masih diperlukan.

Dia mencontohkan, terobosan pemerintah untuk menurunkan harga semen menjadi Rp 500 ribu per sak di Papua tidak akan pernah terwujud tanpa adanya gotong royong dari beberapa BUMN dan TNI AU. Begitu juga halnya dengan kebijakan BBM 1 harga.

Selain mengucapkan selamat kepada kader yang dilantik, Diaz juga mendengarkan aspirasi masyarakat pulau Batam untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi.

“Batam ini tengah mengalami stagnansi, pertumbuhan ekonomi menjadi sangat sulit,” ujar Ketua Dewan Penasihat DPP PKPI Kepri Sastra Wijaya.

Stafsus Presiden Diaz Hendropriyono menilai kultur individualisme bertentangan dengan nilai Pancasila dan berpotensi memecah belah bangsa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News