Stan Milik Indonesia Hanya Selevel dengan Nepal
Selasa, 22 Desember 2009 – 05:37 WIB
Jawa Pos berkesempatan menyaksikan langsung Dubai Global Village pada tengah pekan lalu (17/12). Kebetulan Jawa Pos datang pada malam. Suasananya justru ramai-ramainya. Seluruh area Dubai Global Village bermandi cahaya lampu.
Dubai Global Village adalah sebuah pameran yang mempertontonkan kultur, bisnis, potensi, dan keanekaragaman khas dari berbagai negara di dunia. Meski krisis finansial melanda Dubai, sama sekali tidak punya dampak besar bagi pengunjung Dubai Global Village. "Jumlah pengunjung dan transaksi selama berlangsungnya even ini tetap stabil dan cenderung meningkat," Saeed Ali bin Redha, project manager Dubai Global Village.
Even tersebut sudah digelar 14 edisi di Dubai. Sebelum berlokasi di Dubailand, mulanya pada 1996, berlokasi di Dubai Shoping Festival. Kebetulan Indonesia juga ikut serta dalam Dubai Global Village. Sayang, tahun ini, stan milik Indonesia terbilang sangat kecil. Bahkan, dibandingkan beberapa negara lain yang tingkat ekonominya lebih buruk dari Indonesia, stan Indonesia terlihat terlalu sederhana dan kecil.
Bila dibandingkan dengan Pakistan, Afghanistan, Filipina, dan India, stan Indonesia terbilang lebih kecil. Jangan dibandingkan lagi dengan stan milik Tiongkok yang begitu megah, stan milik Mesir yang terlihat mewah, atau stan milik Arab Saudi yang sangat menonjol.
Krisis finansial memang sedang menghantam Dubai seiring kegagalan Dubai World membayar utang-utangnya. Meski begitu, Dubai tetap semarak. Pameran
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor