Starbucks Tutup Ratusan Gerai

Starbucks Tutup Ratusan Gerai
Salah satu gerai Starbucks di pusat perbelanjaan di Australia, tak beroperasi lagi. Foto: Reuters.
SYDNEY – Karyawan jaringan “warung kopi” Starbucks asal Amerika Serikat (AS) harap-harap cemas menantikan kepastian nasib mereka. Pasalnya, dalam pekan ini, jaringan tersebut akan menutup sebagian besar outletnya yang ada di Negeri Kanguru itu.

Penutupan itu, dikarenakan jaringan tersebut ingin lebih berkonsentrasi di kota-kota besar saja. Seperti Sydney, Melbourne, Brisbane, dan sekitarnya. Bila sesuai rencana, akan ada 61 gerai yang ditutup. Padahal, Starbucks mempunyai 84 gerai di Australia.

’’Keputusan tersebut berbuntut dengan penutupan 61 gerai di beberapa lokasi hingga 3 Agustus nanti,’’ bunyi pernyataan yang dibuat perusahaan tersebut. Sayangnya, perusahaan itu tidak menyebut ada berapa banyak pekerjaan yang dihilangkan. Namun, media menyebut-nyebut jumlahnya mencapai 685.

Awal Juli, Starbucks mengatakan akan menutup 600 gerainya di AS. Langkah itu terpaksa dilakukan sebagai reaksi mereka atas merosotnya perokonomian dunia. Apalagi, setelah harga bahan bakar minyak melonjak. Lagi pula, masih banyak kebutuhan yang membuat para pelanggan mereka harus lebih berhemat dan mengencangkan ikat pinggang.

Bos jaringan café kondang tersebut, Howard Schultz mengatakan bahwa sejatinya, sejak Januari, jaringan ini telah berusaha mengembangkan transformasi. Dan hasilnya, membuat mereka terpaksa harus menutup beberapa gerainya di Australia, meskipun keputusan itu tidak mudah.

Schultz pun menuturkan bahwa keputusan untuk menutup gerai-gerai itu lebih merupakan cerminan adanya masalah terhadap negara tersebut. Padahal, bisnis yang dijalani Starbucks di berbagai negara relatif tidak ada masalah.

’’Kami ingin berterima kasih kepada seluruh pelanggan kami atas dukungannya selama delapan tahun ini,’’ ujar Starbucks. (AFP/AP/dia)


SYDNEY – Karyawan jaringan “warung kopi” Starbucks asal Amerika Serikat (AS) harap-harap cemas menantikan kepastian nasib mereka.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News