Stiker Jadi Kendala
Pembatasan BBM Bersubsidi
Kamis, 02 Agustus 2012 – 06:01 WIB
Menurut Karseno, dalam skema pengawasan program pembatasan BBM bersubsidi, laporan dari berbagai daerah akan mulai disampaikan ke BPH Migas setelah tiga hari pelaksanaan. "Kira-kira tanggal 4 Agustus, laporan baru masuk, setelah itu kita akan lakukan evaluasi awal," ucapnya.
Dinas ESDM Jatim Bagikan 7.000 Stiker
Baca Juga:
Namun, berdasar beberapa informasi sementara dari daerah, memang masih ditemukan adanya kendaraan dinas yang mengisi BBM bersubsidi. "Kan baru hari pertama, mudah-mudahan besok sudah makin baik," ujarnya.
Lalu, bagaimana jika ada petugas SPBU yang justru mengisikan BBM bersubsidi atau Premium ke kendaraan dinas? Atau tidak mengingatkan pengendara kendaraan dinas agar membeli BBM nonsubsidi? "Harusnya, petugas SPBU mengingatkan. Tapi kalau ada yang lupa atau memang tidak mau mengingatkan, maka harusnya juga dilaporkan oleh supervisornya," katanya.
Terkait dengan ketersediaan stiker, Karseno mengatakan, pemerintah sudah dalam proses mencetak. Namun, dia mengakui bahwa prosesnya membutuhkan waktu karena harus melalui proses tender sesuai mekanisme pengadaan barang di instansi pemerintah. "Mudah-mudahan dalam waktu dua minggu ke depan sudah beres, sehingga bisa kami distribusikan," ucapnya.
Dinas ESDM Jatim Bagikan 7.000 Stiker
JAKARTA - Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas di Jawa Bali mulai berlaku kemarin. Evaluasi pelaksanaan hari pertama mengarah
BERITA TERKAIT
- MenKopUKM Bidik Inabuyer B2B2G Expo 2024 untuk Memperluas Pasar UMKM
- Perekonomian Nasional Bertumbuh tetapi Pemerintah Harus Tetap Waspada
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Jakarta Marketing Week 2024: Direktur BRI-MI Terima Penghargaan DEWI BUMN 2024
- Berkat Fasilitas dari Bea Cukai, Produk Tenun Asal Yogyakarta Tembus Pasar di 4 Negara Ini
- JCC Ungkap Alasan Proyek Tol Japek II Pakai Desain And Build