Stok Bahan Pokok Melimpah, Stop Aksi Borong!
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan berbagai kebutuhan bahan pokok, selama wabah COVID-19, juga memasuki bulan puasa dan Idulfitri terjamin.
Berbagai langkah sudah dilakukan, antara lain bersinergi dengan Satgas Pangan, BUMN, dan industri.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah terus melakukan stabilisasi harga dan memastikan berbagai kebutuhan bahan pokok terjamin di pasar.
Antara lain mendorong industri untuk mempercepat produksi gula konsumsi dimana kebutuhan terus naik.
Karena itu, pemerintah melakukan pemantauan di pabrik gula rafinasi yang sudah mendapat penugasan khusus untuk memproduksi gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP) agar stok tersedia juga harga lebih stabil mencapai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp 12.500/kilogram.
Tindakan tegas akan dilakukan jika masih ada pedagang yang menjual gula dengan harga melebihi HET.
Untuk itu, dia minta pedagang tradisional maupun retail modern mematuhi ketetapan pemerintah dengan tidak mencoba mempermainkan harga sehingga menyulitkan masyarakat. Ia juga menegaskan wabah COVID-19 tidak memengaruhi proses produksi gula baik dari sisi bahan baku maupun proses produksi.
“Jika harga gula pasir dijual lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan, saya bersama Satgas Pangan akan lakukan tindakan tegas," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/4).
Kemendag berjanji akan terus memantau pasar agar harga bahan pokok terkendali dan iklim usaha kondusif.
- Harga Gula Pasir Makin Tinggi, Barang Menghilang
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Ingin TNI Manunggal dengan Rakyat Papua, Komando Operasi Habema Bagikan Sembako di Mimika
- BP2MI Minta Kemendag Meninjau Kembali Aturan Impor Barang Milik PMI
- Kolaborasi Kemendag dan BEDO dalam Program Ekspor NEXT
- Gelar Pasar Murah Menjelang Akhir Ramadan, SIG Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi