Stok Obat Terapi Covid-19 Kosong, Baidowi: Jangan Sampai Ada Oknum yang Mengeruk Keuntungan

Stok Obat Terapi Covid-19 Kosong, Baidowi: Jangan Sampai Ada Oknum yang Mengeruk Keuntungan
Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi. Foto: Ricardo/JPNN.com Ilustrasi :

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komis VI DPR Achmad Baidowi ikut menanggapi soal kosongnya sejumlah obat terapi Covid-19 di pasaran.

Kosongnya stok obat itu diketahui ketika Presiden Joko widodo (Jokowi) melakukan inspeksi mendadak ke salah satu apotek di Kota Bogor, Jawa Barat.
 
Baidowi mengaku prihatin lantaran beberapa stok obat seperti, oseltamivir yang diproduksi Indofarma, favipiravir dan azithromycin yang dibuat oleh Kimia Farma, yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat habis.

"Kami prihatin di tengah pandemi, yang mana kebutuhan obat sangat tinggi  malah stok obat tidak ada," ungkap Baidowi saat dihubungi JPNN.com, Minggu (25/7).

Sekretaris Fraksi PPP itu meminta kepada aparat hukum agar bisa turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut.

Hal itu untuk mencegah terjadinya ada seseorang yang tidak bertanggung jawab ingin mengambil keuntungan di tengah pandemi Covid-19.

"Jangan sampai ada oknum yang ingin mengeruk keuntungan dengan melakukan penimbunan," ungkap mantan wartawan itu.

Sebelumnya, Baidowi bersama sejumlah anggota DPR sudah meminta kepada BUMN Farmasi agar bisa menyiapkan ketersediaan lebih banyak lagi obat di tengah pandemi corona.

Sebab, dengan adanya ketersediaan obat, maka masyarakat tidak kesulitan untuk mencarinya.

Achmad Baidowi prihatin melihat fakta kosongnya sejumlah obat Covid-19 di pasaran. Hal itu diketahui ketika Presiden Joko widodo (Jokowi) melakukan inspeksi mendadak ke salah satu apotek di Kota Bogor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News