Stok Pusat Grosir Menipis, Lamicitra Bangun Perkantoran
Sabtu, 15 Desember 2012 – 20:12 WIB
SURABAYA - Sektor real estate menjadi penyumbang terbesar omzet PT Lamicitra Tbk. Namun, seiring makin menipisnya stok di Pusat Grosir Surabaya (PGS), Jembatan Merah Plasa (JMP), dan Tunjungan Electronic Surabaya penjualan perseroan pun mengalami penurunan drastis.
Sekretaris Perusahaan PT Lamicitra Tbk, Priyo Setyabudi mengatakan okupansi ketiga pusat perdagangan itu telah mencapai 80 persen. Ini yang membuat pihaknya tidak bisa menjual banyak stan seperti tahun-tahun lalu. "Antisipasi penjualan menurun di tahun depan adalah membangun pusat perkantoran," ujarnya di pemaparan publik.
Pusat perkantoran ini bernama Surabaya Desain Center berada jantung kota Surabaya yakni, kawasan Basuki Rahmat. Priyo mengatakan investasi bangunan setinggi 20 lantai adalah Rp 300 miliar. Luas bangunan 20 ribu meter persegi dan bangunan 4 ribu meter persegi. "Perencanannya 2016 bangunan selesai," ujarnya.
Alasan perseroan membangun pusat perkantoran, kata Priyo, adalah kebutuhan office di Surabaya pada masa mendatang bakal tinggi. Ini disebabkan pada tahun-tahun mendatang perusahaan-perusahaan migas asing di Jatim mulai beraktifitas. "Tentu mereka membutuhkan kantor," tuturnya.
SURABAYA - Sektor real estate menjadi penyumbang terbesar omzet PT Lamicitra Tbk. Namun, seiring makin menipisnya stok di Pusat Grosir Surabaya (PGS),
BERITA TERKAIT
- One on One Meeting, BRI & Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan
- Bebaskan Karyawan dari Jeratan Pinjol, Aplikasi Ayo Kasbon Bisa jadi Solusi
- Kuartal I 2024, SIG Catatkan Laba Rp472 Miliar
- Kuliah Tamu di LSE, Menko Airlangga Optimistis Visi Indonesia Emas 2045 Tercapai
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan