Stok Pusat Grosir Menipis, Lamicitra Bangun Perkantoran
Sabtu, 15 Desember 2012 – 20:12 WIB
Direktur Robin Wijaya Gejali menambahkan perseroan sampai 30 September lalu telah membukukan pendapatan usaha Rp 98, 031 miliar. Jumlah itu menurun 17,03 persen banding periode yang sama tahun lalu. "Penurunan itu disebabkan pendapatan sektor real estate yang signifikan," kata Robin.
Baca Juga:
Pendapatan real estate anjlok 42,57 persen dari Rp 59, 858 miliar menjadi Rp 34,378 miliar. Selama ini, kontribusi sektor ini mendominasi. Emiten berkode LAMI ini juga memiliki usaha dibidang depo peti kemas, perhotelan, sewa dan jasa pelayanan. "Selain real estate, sektor-sektor lain mengalami kenaikan," tuturnya.
Pendapatan depo peti kemas naik 24,79 persen dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,385 miliar. Sektor perhotelan tumbuh dari Rp 29,385 miliar menjadi Rp 30,889 miliar. Sedangkan, usaha sewa dan jasa pelayanan growth 12,86 persen dari Rp 27,803 miliar menjadi Rp 31,378 miliar.
Dampak dari penurunan pendapatan laba perseroan juga anjlok. Kuartal III/2011 membukukan Rp 42, 694 miliar turun 32,8 persen menjadi Rp 29,362 miliar di tahun ini.
"Meski menurun, laba yang kami raih masih bagus. Saya proyeksikan keuntungan akhir tahun 40 persen," ujar Robin.(dio)
SURABAYA - Sektor real estate menjadi penyumbang terbesar omzet PT Lamicitra Tbk. Namun, seiring makin menipisnya stok di Pusat Grosir Surabaya (PGS),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- One on One Meeting, BRI & Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan
- Bebaskan Karyawan dari Jeratan Pinjol, Aplikasi Ayo Kasbon Bisa jadi Solusi
- Kuartal I 2024, SIG Catatkan Laba Rp472 Miliar
- Kuliah Tamu di LSE, Menko Airlangga Optimistis Visi Indonesia Emas 2045 Tercapai
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan