Strategi Intelijen Pengawasan Pemilu
Oleh Benny Sabdo - Anggota Bawaslu DKI Jakarta
Bawaslu memiliki tugas pengawasan dalam setiap tahapan pemilu. Tugas pengawasan pemilu ini meliputi fungsi pencegahan dan penindakan.
Salah satu fungsi strategis Bawaslu, yaitu melakukan pencegahan. Bagaimana menghindari potensi pelanggaran pemilu dengan cara menjalankan strategi pencegahan yang optimal.
Dalam fungsi pencegahan ini Bawaslu mempelajari dan membuat potensi kerawanan pemilu. Hal ini sebagai bahan untuk memahami kondisi dan potensi kerawanan pemilu dalam rangka upaya pencegahan konflik dan pelanggaran pemilu.
Menurut data Indeks Kerawanan Pemilu 2024, DKI Jakarta mendapatkan peringkat paling rawan se-Indonesia.
DKI Jakarta mendapatkan skor 88.95, disusul Sulawesi Utara (87,48), Maluku Utara (84,86), Jawa Barat (77,04) dan Kalimantan Timur (77,04).
DKI Jakarta dalam hal dimensi kontestasi menjadi sorotan pelik, khususnya dalam tahapan kampanye dan pemenuhan hak memilih serta dipilih.
Selain itu, potensi terjadinya polarisasi masyarakat dan penyebaran hoaks dalam media sosial akan menjadi potensi gangguan proses pemilu yang demokratis di DKI Jakarta.
Pemetaan potensi kerawanan pemilu ini berfungsi untuk deteksi dini dalam hal mengawasi daerah sesuai karakter, kondisi dan budaya setempat.
Pendekatan intelijen sangat strategis bagi fungsi pencegahan Bawaslu. Intelijen sangat relevan bagi kinerja lembaga pengawas Pemilu.
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain
- Pemerasan Caleg Rp 200 Juta, Anggota Bawaslu Polisikan Ketua Panwaslu
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Begini Nasib Anggota Bawaslu Kepri Setelah Kedapatan Pakai Narkoba
- Komisi II DPR RI Dorong Revisi UU Pemilu di Awal Periode 2024-2029
- Hubungan dengan Rizky Irmansyah Dituding Rekayasa, Nikita Mirzani Sebut Nama Prabowo