Strategi Terbaru Uni Eropa Jegal Ekspor CPO Indonesia

Strategi Terbaru Uni Eropa Jegal Ekspor CPO Indonesia
Ilustrasi petani kelapa sawit. Foto: Kaltim Post/JPNN

’’Proposal itu masih harus diolah, dikembalikan kepada perusahaan kita untuk dikomentari, ditanggapi apakah benar seperti ini,’’ urainya.

Kemendag mengklaim penyelidikan belum berakhir dan besaran BMIS itu masih bisa berubah hingga determinasi final pada Januari 2020.

’’Sebelum 6 September, pemerintah dan perusahaan masih bisa menanggapi hal tersebut, masih bisa melakukan pembelaan,’’ tuturnya.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono mengakui bahwa melemahnya pasar ekspor minyak sawit Indonesia sangat dipengaruhi regulasi negara tujuan.

’’Beberapa negara tujuan utama memberlakukan regulasi yang sudah masuk kategori hambatan dagang,’’ ujar Mukti.

Berbicara mengenai penyerapan biodiesel di dalam negeri, pada April terserap 516 ribu ton atau menurun dua persen jika dibandingkan dengan Maret lalu.

Pada Mei, serapan menunjukkan perkembangan positif, yaitu 557 ribu ton atau terkerek delapan persen jika dibandingkan dengan April. (agf/c4/oki)


Uni Eropa kembali menjegal ekspor produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News