Stres Bisa Menyebabkan Kehilangan Memori dan Penyusutan Otak?

Stres Bisa Menyebabkan Kehilangan Memori dan Penyusutan Otak?
Stres. Ilustrasi.

Setelah menyesuaikan data dengan mempertimbangkan usia, jenis kelamin, massa tubuh dan merokok, para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat kortisol paling tinggi mengalami kehilangan memori.

"Saya tidak terkejut dengan perubahan kognisi ini. Jika Anda memiliki kortisol yang lebih tinggi, maka Anda mungkin akan merasa lebih stres dan cenderung mengalami lebih banyak kesulitan mengerjakan tugas-tugas kognitif," kata Foley.

Apa yang mengejutkan, kata Foley, adalah temuan studi tentang efek kortisol pada struktur otak.

Tingkat kortisol yang tinggi dikaitkan dengan kerusakan lebih banyak pada bagian otak yang memindahkan informasi ke seluruh otak (korona radiata) dan antara dua belahan otak (corpus callosum).

Rata-rata, total volume otak otak pada orang-orang dengan tingkat kortisol yang tinggi adalah 88,5 persen, dibandingkan dengan 88,7 persen pada orang dengan tingkat kortisol yang normal.

Menariknya, efek dari kortisol tinggi pada volume otak tampaknya hanya memengaruhi wanita, bukan pria.(fny/jpnn)


Setelah menyesuaikan data dengan mempertimbangkan usia, jenis kelamin, massa tubuh dan merokok, para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat kortisol paling tinggi mengalami kehilangan memori.


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News