Stres Lois

Oleh: Dahlan Iskan

Stres Lois
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dokter Lois biasa terbang ke mana-mana. Urusan kecantikan dan perawatan badan. Dia memang praktik di dua bidang itu. Di Jakarta.

Suatu saat Lois ke Makassar. Banyak pasiennya menunggu di Makassar. Hasan pun bikin janji untuk bertemu.

"Awalnya saya kira dokter Lois itu laki-laki," ujar Hasan. "Ketika dia datang disertai seorang laki-laki. Saya kira yang laki-laki itu yang bernama Lois," tambahnya.

Hasan pun diberi sejumlah obat. Ia ikuti semua yang diperintahkan Lois. "Berat badan saya turun tinggal 74 kg," ujar Hasan. "Dalam waktu tiga bulan," tambahnya.

Sampai-sampai banyak teman Hasan mengira ia lagi sakit. Pun ibunya. "Sampai Umi saya minta saya ke dokter," ujar Hasan.

Hasan sendiri merasa tetap sehat. Ia tantang teman-temannya main bulu tangkis. Ia gemar badminton. Teman-temannya pun percaya ia sehat. Hasan juga terus main golf. Tidak pernah ada keluhan dengan penurunan drastis berat badannya.

Awalnya Hasan tidak tahu status perkawinan Lois. Yang ia tahu: Lois tidak pernah bersama suami.

"Belakangan saya tahu Lois sudah menjanda," kata Hasan. Itu sama sekali di luar dugaannya. Hasan tahu Lois itu Dayak. Berarti Kristen. Tidak mungkin janda. Di Kristen hampir tidak ada perceraian. Harus sehidup semati.

Anda pun masih ingat: dokter Lois akhirnya ditahan polisi. Lalu dilepaskan, setelah meminta maaf. Sejak itu nama Lois seperti lenyap dari peredaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News