Stres Lois
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Setelah minum obat Lois mengeluh tambah sakit. Kian malam kian berat. Menderita sekali. Sampai perutnyi ditempeli botol berisi air mendidih. Itu cara tradisional di daerahnyi. Juga di mana-mana. Cara itu pun tidak membuat reda.
Menjelang Subuh, Hasan mengantar sang istri ke dokter kandungan yang lain. Yakni teman sejawat Lois.
"Begitu dilakukan USG terlihat perut Lois penuh darah," ujar Hasan menirukan keterangan dokter. Darah itu harus segera dikeluarkan. Satu liter.
"Harus juga dioperasi. Sekarang. Kalau tidak Lois meninggal," kata Hasan masih menirukan keterangan dokter.
Lois pun mau dioperasi. Hasan menandatangani persetujuan suami. Operasi lancar. Lois sehat kembali. "Hanya saja, kalau berhubungan, selalu ada bercak darah," ujar Hasan.
Awalnya Hasan itu pasien dokter Lois. Keluhan utama Hasan: obesitas. Berat badan Hasan 95 kg. Umur, saat itu, 45 tahun. Tinggi badan 175 cm.
Ia duda. Pengusaha properti di Makassar. Ia orang terkenal di Makassar. Ia keponakan pengusaha terkemuka Indonesia di zaman Bung Karno: Abdurrahman Aslam.
Sang paman adalah lima naga Indonesia zaman itu. Yang mendapat izin monopoli banyak bidang. Kekayaannya lebih besar dari kelas keluarga Jusuf Kalla sekarang.
Anda pun masih ingat: dokter Lois akhirnya ditahan polisi. Lalu dilepaskan, setelah meminta maaf. Sejak itu nama Lois seperti lenyap dari peredaran.
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- 2 Pemuda Suku Anak Dalam Dikeroyok Sekuriti Perusahaan, 1 Tewas
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- Dokter Konsumen
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Mona Ratuliu Sempat Wudu Ingin Salat Malam