Suara Anak Muda dan Pengaruh Politik Gembira ala PSI

Oleh: Siska Robiah, anggota Bidang Kajian dan Literasi di Departemen Mahasiswa Politik

Suara Anak Muda dan Pengaruh Politik Gembira ala PSI
Gaya Kaesang Pangarep saat mengucap kata cinta kepada istrinya dalam pidato sebagai Ketum PSI. Foto: YouTube Partai Solidaritas Indonesia

jpnn.com - Partisipasi generasi muda dalam bidang perpolitikan di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Hal ini disebabkan salah satunya karena generasi muda akrab menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam percaturan politik hari ini, platform-platform media sosial seperti Twitter dan Instagram telah berperan penting dalam memobilisasi generasi muda untuk berpartisipasi dalam wacana politik.

Karena itu, tidak heran jika dalam momentum tertentu penggunaan yang intens terhadap pelbagai platform tersebut justru menjadi nilai surplus bagi anak muda.

Perihal partisipasi anak muda dalam politik setidaknya kita dapat melihat dua objek yang menarik untuk diulas. Pertama, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dalam konteks ini dapat diposisikan sebagai partai yang aktif bersuara atas nama anak muda. 

Kedua, Kaesang Pangarep sebagai salah seorang anak muda yang baru aktif di bidang politik sekaligus langsung mengemban amanat sebagai ketua umum dari partai yang digadang-gadang menjadi wadah bagi anak muda tersebut. Bagaimana membaca fenomena ini?

Politik Gembira PSI

Salah satu hal menarik yang disuarakan PSI menjelang pagelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti, ialah branding yang mereka bangun lewat apa yang disebut dengan “berpolitik gembira”.

Branding tersebut semakin diperkuat oleh Kaesang dalam pertemuan-pertemuannya dengan para kader PSI, misalnya saat pelaksanaan Konsolidasi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PSI Bali, yang berlokasi di Kabupaten Badung (30/9).

Partisipasi generasi muda dalam bidang perpolitikan di Indonesia semakin hari semakin meningkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News