Suara-suara Histeris Menggedor-gedor Gerbang yang Terkunci
Pabrik Petasan Meledak dan Terbakar
Armansyah dan rekan-rekan merupakan anggota Batalyon Pelopor Satuan Brimob Polda Kalimantan Barat.
Mereka ditempatkan di sana untuk diperbantukan dalam operasi Bantuan Keamanan Operasi Polda Metro Jaya.
Tujuannya, mengamankan demo Undang-Undang Ormas yang baru disahkan. Dan, pada hari pertama berada di sana, mereka langsung menghadapi insiden yang menewaskan puluhan korban.
Begitu mengetahui apa yang terjadi, Komandan Batalyon AKBP Raymond Masengi pun segera memerintah anak buahnya bergerak melakukan penyelamatan. Mereka termasuk yang pertama melakukan evakuasi.
Tapi, lidah api besar menjilat-jilat gerbang besi pabrik. Tidak mungkin mendekat, terlalu berbahaya.
”Ada banyak ledakan kecil, terus-menerus, tapi yang besar dua,” tutur Raymond.
Raymond mengambil inisiatif untuk membuat jalan keluar di tembok sebelah barat dan utara. Dia pun memberikan perintah.
Armansyah dan sepuluh temannya segera merayap melewati sawah dengan berbekal tangga, besi bulat, dan martil pemberian warga.
Dari gerbang depan pabrik petasan yang meledak itu terdengar suara-suara menjerit histeris menggedor-gedor gerbang yang terkunci.
- Pasukan Brimob dari Nabire dan Timika Bergerak ke Intan Jaya
- 5 Berita Terpopuler: Buntut Bentrok TNI AL & Brimob, 2 Jenderal Minta Maaf, 6 Polisi & 4 Tentara Luka-Luka
- Buntut Bentrok TNI AL dengan Brimob, Kapolda Peringatkan Anggota Polri
- 2 Jenderal Minta Maaf soal Bentrok Brimob dan TNI AL
- Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong, Kapolda dan Kapuspen Buka Suara
- Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong, 6 Polisi dan 4 Tentara Luka-Luka