Subsidi Kendaraan Listrik Dinilai Tidak Tepat hingga Muncul Sebuah Petisi
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemerintah untuk melakukan subsidi kendaraan listrik banyak menimbulkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat.
Pengamat Transportasi Publik Deddy Herlambang menyatakan rencana pemerintah merupakan hal konyol karena dianggap tidak tepat sasaran.
Adapun subsidi pembelian kendaraan listrik sebesar Rp 7 juta untuk motor roda dua sampai 80 juta untuk mobil.
" ini sebuah perencanaan konyol, orang kaya kok disubsidi kendaraan, biasanya diberikan bagi kelompok yang tidak mampu," ujar Deddy dikutip dalam keterangan resmi, Jumat (3/2).
Tak hanya itu, muncul sebuah petisi atas penolakan tersebut, yakni "Ayo cabut rencana subsidi kendaraan listrik Rp 7 juta, berikan yang lebih membutuhkan!". Petisi tersebut telah ditandatangi oleh 500 orang
Menurut Deddy, kondisi pemberian subsidi beli kendaraan itu bagai ada api diguyur bensin tetapi jauh dari air.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyambut baik petisi tersebut. Artinya, masyarakat makin cerdas dengan adanya gerakan seperti itu.
Selain itu, dia berpesan kepada pemerintah untuk menggubakan anggaran dengan hati-hati karena sifatnya terbatas dan sebagian diperoleh dari utang.
Rencana pemerintah untuk melakukan subsidi kendaraan listrik banyak menimbulkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat.
- Bakal Ada AKD Baru di DPR RI, Namanya Badan Aspirasi Rakyat
- Pertamina Ditunjuk sebagai Secretary In Charge pada ASCOPE untuk Periode 2024-2029
- DPR Sentil Kemenkes soal Penyusunan PP Nomor 28 dan RPMK, Diminta Tak Bersikap Egois
- Pimpinan DPR Tempati Rumdin di Widya Chandra, Dasco: Saya Saat Ini Tinggal di Rumah Sendiri
- Anggota DPR Periode 2024-2029 Bakal Terima Tunjangan Perumahan Tiap Bulan
- Elektabilitas Tinggi di Pilkada Sulteng, Ahmad Ali: Alhamdullilah, Masih Diingat Rakyat