Sudah Gagal, Erdogan Masih Berlagak Bisa Hentikan Invasi Rusia
jpnn.com, ANKARA - Upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencari solusi damai bagi konflik antara Rusia versus Ukraina sejauh ini tak membuahkan hasil.
Buktinya, invasi Rusia sudah masuk hari ke-10 dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat.
Meski begitu, Erdogan tetap berusaha tampil sebagai juru damai yang memiliki hubungan baik dengan kedua pemimpin negara bertikai.
Hari ini, Sabtu (5/3), juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin mengungkapkan bahwa Erdogan akan meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invasi.
Pemimpin Partai AKP itu juga berencana menawarkan jadi tuan rumah pembicaraan damai kedua negara, gagasan yang sudah diabaikan kedua belah pihak sebelumnya.
"Kami fokus pada langkah-langkah apa yang dapat kami ambil di sini untuk membawa kedua pihak ke meja perundingan dan untuk meyakinkan pihak Rusia (untuk berhenti)," kata Kalin.
Meski upaya Erdogan sendiri belum terlihat hasilnya, Kalin tanpa malu menyindir Barat terkait peran mereka dalam konflik ini.
Dia mengatakan bahwa Barat telah membakar jembatan diplomasi, padahal Moskow membutuhkan mitra yang dapat diandalkan untuk diajak bernegosiasi.
Kritik sanksi yang dijatuhkan Barat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merasa bisa hentikan invasi Rusia cukup dengan kata-kata manisnya saja
- Mengadu ke AS, Israel Kelimpungan Menghadapi Kebijakan Tegas Turki
- Putin Menang Telak di Pilpres Rusia, Erdogan Menyambut Gembira
- Israel Susun Rencana Jahat Baru di Tepi Barat, Harus Dihentikan!
- Wahai Amerika Cs! Erdogan Sebut Kebijakan Kalian soal Israel Munafik
- 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Perang Melawan Rusia
- Dua Tahun Invasi Rusia, Belanda Tegaskan Komitmen Bantu Ukraina